LONDON: Bermalam di Istana sambil berpesta bir dengan ribuan teman membayangi pikiran Ranomi Kromowidjojo setelah perenang Belanda keturunan Jawa itu meraih medali emas di nomor 100 meter gaya bebas putri, Kamis (2/8).
Tim renang Belanda dan pembuat bir ternama dari Negeri Kincir Angin Heineken telah memesan tempat di Alexandra Palace, atau dikenal dengan "Ally Pally", sebagai rumah mereka selama Olimpiade London untuk merayakan kemenangan Ranomi, Sabtu (4/8), sesaat setelah kompetisi itu berakhir. Malam itu tentu akan menjadi malam penuh kemeriahan di London utara.
Ranomi, putri seorang pria Jawa Suriname, akan memiliki banyak pesta setelah masuk dalam daftar nama juara Olimpiade untuk Belanda.
Gadis hitam manis yang dikenal sebagai perenang estafet itu menorehkan namanya sebagai juara individu dengan catatan waktu Olimpiade 53 detik.
Berada di urutan ke empat tidak membuat Ranomi ciut nyali untuk menggeser juara dunia Aliaksandra Herasimenia (Belarusia) ke urutan dua dan menempatkan Tang Yi (China) di urutan tiga.
"Mereka yang menonton pertandingan lewat tayangan televisi mungkin lebih gugup daripada saya,' kata gadis kelahiran Groningen, 20 Agustus 1990 itu.
"Bagi saya, pertandingan itu luar biasa tapi bukan penampilan terbaik saya. Catatan waktu itu bukan catatan terbaik saya sepanjang musim ini. Saya tidak terlalu puas dengan pencapaian waktu saya,' katanya.
"Artinya, medali emas tetaplah medali emas. Saya senang bisa meraihnya dan menjadi juara Olimpiade," lanjutnya (sumber)
No comments:
Post a Comment